Pemkab Lombok Timur Launching Aplikasi Prediksi Curah Hujan
Selong, Sekertaris Daerah M. Juaini Taofik me-launching aplikasi Prediksi Curah Hujan (PCH), “Sistem Kesiapsiagaan Pertanian dan Bencana” (SKPB) pada Selasa (21/2) di Rupatama Kantor Bupati. Ia berharap aplikasi tersebut bermanfaat untuk masyarakat, khususnya petani, untuk mengurangi risiko bencana dan gagal panen, serta agar meningkatkan produktivitas pertanian.
Aplikasi PCH merupakan pemodelan prediksi curah hujan untuk kepentingan pengembangan pertanian yang cerdas iklim dan membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko yang bisa terjadi karena perubahan iklim. Aplikasi itu akan dikawal Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, serta kesiapsiagaan bencana yang dikawal BPBD Lombok Timur.
“Aplikasi ini akan banyak membantu masyarakat,” ungkap Sekda. Menurut Sekda, seringkali pertanian tidak banyak dibicarakan karena sudah dianggap mandiri dan maju, tetapi karena pertanian rentan dengan iklim, aplikasi tersebut akan menjadi kebutuhan sehari-hari.
Sekda menilai aplikasi PCH sebagai aplikasi yang memiliki keunikan sendiri karena akan dilaksanakan di desa-desa. “Saya pikir ini luar biasa keunikannya, sebab analisisnya ada di desa,” katanya. Hal itu didasari fakta seringkali hujan turun di satu wilayah tertentu sementara lainnya tidak.
Menyinggung daya dukung untuk mengakses aplikasi tersebut, yaitu telpon pintar, Sekda menilai tidak terlalu sulit mengingat angka pengguna media sosial di Lombok Timur sangat banyak, termasuk di desa-desa. Ia berharap sosialisasi PCH dapat lebih masif mengingat manfaat yang dihasilkannya untuk mendukung ketahanan pangan dan kebencanaan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada LPSDM sebagai mitra karena terus membantu dan menaikkan kapasitas serta menjawab kebutuhan publik. Ia yakin, pertanian tidak hanya persoalan sektoral semata tetapi juga persoalan publik.
Launching aplikasi yang dilakukan pada Lokakarya Hasil Pemutakhiran dan ToT Penggunaan Aplikasi PCH tersebut dilanjutkan dengan pengenalan penggunaan aplikasi PCH dan diskusi bersama Bappeda dan OPD terkait. Program ini dilaksanakan di delapan desa yang tersebar di lima kecamatan di Lombok Timur.
Post a Comment