ILP Diluncurkan, Layanan Kesehatan di Lombok Timur Terintergrasi dan Semakin Berkualitas
Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai bagian dari transformasi kesehatan di Kabupaten Lombok Timur diluncurkan pada Kamis (26/7). Dengan begitu layanan kesehatan mulai tingkat Puskesmas, hingga Pustu, dan Polindes sudah terintegrasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan layanan dan fasilitas kesehatan kepada masyarakat Lombok Timur.
Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik dalam sambutannya pada kegiatan yang berlangsung di Halaman Instalasi Farmasi Lombok Timur tersebut menyampaikan Lombok Timur terus berupaya untuk bertransformasi melalui kolaborasi yang baik dengan semua pihak. Dicontohkannya berbagai prestasi yang berhasil diraih sektor kesehatan merupakan kontribusi dan hasil kolaborasi dengan sektor di luar kesehatan, "Mengapa Posyandu kita begitu bagus, stunting Alhamdulillah kita dapat terbaik konvergensinya, angka sudah mulai turun, saya yakin itu juga dukungan di luar sektor kesehatan,” terangnya.
Ia berharap ILP dapat menjawab tuntutan masyarakat akan layanan kesehatan yang terus meningkat. Komitmen dan kebersamaan, terangnya, menjadi salah satu kunci, “Kita adalah pelayan publik, harkat dan martabat kita ada pada saat pelanggan yang kita layani lebih puas,” tegasnya.
Ia berharap, kendati Lombok Timur berada di urutan 150 lebih dari kabupaten/kota se-Indonesia yang meluncurkan ILP, Kementerian Kesehatan dapat memberikan perhatian untuk program-program selanjutnya.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementrian Kesehatan Maria Endang Sumiwi yang hadir didampingi Direktur Gizi dan KIA Lovely Daisy memberikan penjelasan panjang terkait program ILP yang merupakan pilar pertama transformasi pelayanan kesehatan menuju Indonesia emas.
Transformasi kesehatan ini, dijelaskan Maria merupakan kesempatan kabupaten untuk mengambil kesempatan meningkatkan peralatan dan infrastruktur fasilitas kesehatan di layanan primer. Ditekankannya bahwa Pemerintah pusat menargetkan dalam tiga tahun seluruh kabupaten sudah memiliki laboratorium kesehatan daerah, seluruh desa juga sudah memiliki Pustu, “Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Bappenas seudah sepakat dalam tiga tahun seluruh kabupaten memiliki laboratorium kesehatan daerah, termasuk provinsi,” terangnya, “Seluruh desa ada pustunya, Polindes boleh di-upgrade jadi Pustu, tidak perlu membangun baru,” tambahnya kemudian.
Penyediaan sumber daya manusia pendukung juga disampaikannya menjadi target pemenuhan untuk mendukung transformasi kesehatan tersebut.
Menutup sambutannya, ia berharap Lombok Timur dapat memunculkan best practice dari ILP sehingga dapat ditiru daerah lain. Menurutnya kunci dari keberhasilan adalah dukungan kuat Kepala Daerah, integrasi kuat dengan lintas sektor, termasuk PKK, juga Camat dan Kepala Desa. Mengingat konvergensi stunting di Lombok Timur sudah bagus, ia optimis konvergensi layanan primer juga akan bagus.
Peluncuran ILP dilanjutkan dengan kunjungan lapangan, diantaranya ke Puskesmas Selong.
Post a Comment