Angka Kematian Ibu Pasca Melahirkan di Lombok Timur Mengalami Penurunan
Lombok Timur - Angka Kematian Ibu (AKI) di Lombok Timur (Lotim) terus mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim, AKI di 2023 tercatat sebanyak 23 kasus. Adapun hingga September 2024 ini, terdapat 16 kasus.
“Mudah-mudahan setiap tahunnya bisa turun dan semoga tahun ini tidak terjadi penambahan kasus,” terang H Nurhidayati, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dikes Lotim, Minggu (29/9).
Saat ini Pemkab Lotim terus berupaya menekan kasus kematian ibu dan anak pasca melahirkan. Salah satu caranya dengan menggalakkan edukasi kepada ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan pola makan yang sehat.
Kasus kematian ibu sebagian besar disebabkan pendarahan, dengan persentase mencapai 35 persen.
“Faktor lain menurunnya AKI ini adalah kesadaran masyarakat terkait keberadaan fasilitas kesehatan untuk bersalin,” Imbuhnya.
Sementara itu, angka kematian bayi (AKB) di Lotim tergolong masih tinggi. Pada 2023 sebanyak 172 bayi dari 22.896 jumlah kelahiran hidup di Lotim.
Sedangkan pada 2024 ini kasus AKB tercatat sebanyak 101 kasus. Penyebab tingginya AKB di Lotim adalah infeksi.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Raden Soedjono Selong Ahmad Bardan menambahkan, keberadaan rumah sakit ibu dan anak berdampak positif terhadap AKI dan AKB.
“Alhamdulillah ada sedikit penurunan baik AKI dan AKB. Di rumah sakit itu fasilitas penunjang sudah sangat lengkap sekali,” terangnya.
Penurunan kasus kematian ibu dan anak ini salah satunya disebabkan telah lengkapnya fasilitas di ramah sakit ibu dan anak.
Seperti IGD, laboratorium, rontgen, apotek. Kemudian High Care Unit (HCU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU), kamar operasi.
Selain memiliki fasilitas lengkap, Rumah sakit ibu dan anak juga telah dilengkapi dokter spesialis anak.
Sejak beroperasinya rumah sakit ini diakui belum ada ibu melahirkan yang dirujuk ke RSUP NTB. Semua kasus terkait kebidanan berhasil di selesaikan di RSUD.
Post a Comment