Bawaslu Ajak OKP Terlibat Awasi Pilkada

 

Lombok Timur - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lombok Timur, gelar kembali gelar sosialisasi pengawasan partisipatif. Kegiatan itu dihadiri oleh organisasi kemahasiswaan dan pemuda di Gumi Patuh Karya.


Kordiv Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas (P2H), Johari Marjan, mengatakan, kegiatan itu sangat penting untuk digelar. Di lain sisi, hal tersebut juga merupakan perintah dari peraturan, yakni Perbawaslu nomor 2.


"Karena tag line Bawaslu itu bersama rakyat atasi Pemilu maka penting sosialisasi ini dilaksanakan," ucap pria yang karib disapa Marjan ini.


Oleh karena itu, lanjutnya, merupakan tugas bersama untuk mengawasi. Menurutnya, langkah taktis yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dan pemuda ialah bisa melakukan pencegah.


Terlebih, ucapnya, dalam waktu dekat sudah memasuki tahapan kampanye dan pungut hitung. Hal ini disebutnya, menjadi tolak ukur pengawasan itu harus dilakukan bersama.


"Teman-teman bisa memberitahu ke masyarakat ini yang boleh dan tidak boleh," paparnya


Dia mencontohkan, pengawas TPS. Menurut Marjan, pengawas TPS tidak bisa mengawasi kejadian di luar dan dalam TPS secara bersamaan.


Oleh sabab itu, kata dia, penting dilakukan pengawasan secara bersama-sama. Dirinya berharap melalui sosialisasi itu, organisasi mahasiswa dan pemuda mau berpatisipasi dalam konteks pengawasan.


Agar, lanjutnya, kegiatan itu tak menjadi ajang seremonial. Dia berharap, mahasiswa dan pemuda mau memberikan informasi.


Jika pun ada indikasi, bebernya, bisa dilakukan pencegahan. Kalau pun sudah dilakukan, maka bisa memberikan informasi awal agar pihaknya bisa melakukan penelusuran.


"Jika sudah terjadi bisa memberikan kita informasi awal supaya bisa dilakukan penelusuran dan seterusnya," ucapnya


Harapan selanjutnya, kata dia, kepada mahasiswa agar memberikan ruang sosialisasi. Terlebih masa-masa ini adalah tengah dilaksanakan orientasi siswa baru.


Sekali lagi, ucapnya, tujuan sosialisasi ini untuk merajut hubungan. Agar pengawasan bisa dilakukan secara bersama, sehingga tag line Bawaslu bisa berjalan dengan baik.


"Ketika pengawasan dan pencegahan sudah kita lakukan ada ruang dimana Bawaslu bisa tegakkan keadilan Pemilu," ucapnya


Dirinya menjamin, Bawaslu Lotim, tidak akan tebang pilih guna menegakkan keadilan Pemilu. OKP, lanjutnya, menjadi kontroling bagi keadilan tersebut.


"Tidak ada manusia yang sempurna dalam melaksanakan tugas ini. Untuk jadi sempurna diperlukan kritikan, masukannya," kata Marjan.


Ketua Bawaslu Lotim, Suadi Mahsun, kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif sejatinya bisa mengajak banyak pihak. Dia membeberkan, jumlah SDM Bawaslu sampai dengan tingkat bawah hanya tiga ratusan orang.


Jumlah itu, kata dia, harus mengawasi hampir satu juta pemilih. Lantaran itu, kata dia, Bawaslu membuat instrumen untuk melaksanakan pengawasan partisipatif secara kontinu.


Disadari atau tidak Bawaslu pasti tidak maksimal dalam melakukan pengawasan, dilihat dari segi geografis, dan jumlah masyarakat yang begitu besar di Lotim.


"Kaidah fiqihnya jika tidak bisa melakukan semuanya maka lakukan sebagian," ucapnya


Menurut Bawaslu, kata dia, ada tiga tahapan krusial. Yakni pertama, pencalonan, kampanye dan pungut hitung.


Jika pemilihnya 1 juta, dibagi 5 pasangan 2 ribu. Tingkat kerawanan paling besar. 


"Mahasiswa dan pemuda, bisa menyumbang ide dan gagasan untuk pola pengawasan di Lotim," pungkasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.