Lintas Tokoh Kota Mataram Siap Jaga Kondusifitas dan Integritas Pilkada 2024

 

MATARAM - Lintas tokoh Kota Mataram, mendukung penuh Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Kota Mataram. Dukungan diberikan mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda.

Dukungan tersebut juga berasal dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Mataram, dan Forum Kepala Lingkungan Kota Mataram. Hal itu disampaikan pada sosialisasi pengawasan partisipatif yang gelar Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwaslucam) Cakra Negara, di Lingkungan Pandan Salad Kelurahan Mayura Kecamatan Carka Negara, (11/11/2024).

Pada sosialisasi tersebut dihadiri Forkopimcam, Panwaslu, perwakilan PHDI se-Kecamatan Cakranegara, Bimas Hindu Kemenag Kota Mataram, dan para tokoh agama setempat.

Ketua Bawaslu Kota Mataram, Muhammad Yusril mengharapkan langkah ini untuk memperkuat pengawasan partisipatif tokoh agama dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Selain itu juga memperkuat sinergi antara tokoh agama dan Bawaslu menjaga integritas Pilkada di Kota Mataram.

Bawaslu menyadari keberadaan tokoh agama sangat penting untuk menjaga kondusifitas. Sebagai pimpinan umat, tokoh agama memiliki kapasitas menyuarakan pesan damai demi terwujudnya Pilkada yang jujur dan berintegritas.

"Keterlibatan tokoh agama dalam pengawasan Pilkada sangat krusial, dalam mencegah praktek negatif seperti politisasi SARA dan ujaran kebencian," tegasnya.

Pengurus Forum Kepala Lingkungan Kota Mataram, Erwin Jayadi mengingatkan Pilkada 2024 menentukan nasib Kota Mataram lima tahun kedepan.  Sehingga diperlukan peran semua pihak mengawal jalannya pesta demokrasi ini.

"Kami siap mengawal Pilkada serentak, agar tetap aman dan kondusif. Karena pesta demokrasi ini, harus kita laksanakan dengan riang dan gembira," ucap Erwin.

Untuk diketahui, sosialisasi itu, diwarnai dengan sesi tanya jawab yang aktif. Para peserta yang sebagian pernah menjadi penyelenggara di jajaran adhoc, tidak saja meluahkan keluhan tapi menyampaikan sejumlah pertanyaan. Beberapa isu yang diangkat, mulai dari peran tokoh agama dalam pengawasan partisipatif, bagaimana mengantisipasi kampanye di media sosial saat masa tenang, serta masalah terkait lokasi TPS yang berada di luar lingkungan mereka.

Para tokoh yang hadir, pada kesempatan itu melakukan deklarasi Pilkada damai, sebagai bentuk komitmen mereka dalam menjadi pengawas partisipatif. Deklarasi ini menegaskan, kesediaan mereka untuk turut mengawasi proses Pilkada, dan menyebarkan nilai-nilai demokrasi yang damai di tengah umat mereka. (*)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.