TKDV Dikukuhkan Demi Capai Target 1 Juta Peserta Pelatihan Vokasi
Lombok Timur - Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pelatihan Vokasi (TKDV) telah dikukuhkan 16 Desember 2024. Pengukuhan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas vokasi di daerah.
Hal ini sejalan dengan arahan kementerian ketenagakerjaan agar sinergitas semakin erat. Serta memastikan tugas dan fungsi tim berjalan lebih terarah.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Lombok Timur, Verry Fahrudin menuturkan TKDV telah dibentuk di awal tahun 2024. Tim ini bertanggung jawab dalam menyusun kerangka kerja revitalisasi pelatihan vokasi di NTB.
"Fokus utamanya adalah merancang pelatihan berbasis kebutuhan industri dan potensi daerah. Seperti sektor pariwisata, pertanian, peternakan, dan ekonomi kreatif," terang Verry.
Selain itu, tim ini juga berperan untuk memastikan keberlanjutan program vokasi melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi. Serta memastikan pelatihan yang tepat dengan kebutuhan dunia kerja sehingga meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada sektor formal.
Verry juga memaparkan target Kementerian Ketenagakerjaan menyasar 1 juta peserta pelatihan vokasi skala nasional di 2025. Target ini merupakan lompatan besar dibandingkan capaian sebelumnya, yang rata-rata hanya melibatkan 200 ribu peserta per tahun.
“Kami diminta untuk mencapai target tersebut tanpa tambahan anggaran signifikan. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat penurunan angka pengangguran yang saat ini mencapai 9 juta orang,” jelasnya.
Pelatihan vokasi merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul.
Ada lima sektor prioritas yang akan menjadi fokus pelatihan vokasi pada 2025. Yakni Sektor Pertanian, Teknologi Informasi, Hilirisasi Energi, Hospitality (Pariwisata dan Perhotelan), dan Kesehatan (Caretaker dan Tenaga Sosial di Bidang Kesehatan).
Sebagai tindak lanjut, Verry mengungkapkan bahwa rencananya akan ada kick-off pelatihan vokasi dan sertifikasi nasional pada akhir Januari atau awal Februari 2025. Kegiatan ini akan menjadi tonggak awal pelaksanaan program sertifikasi serta gerakan produktivitas nasional yang diharapkan berdampak luas bagi pengembangan tenaga kerja.
Acara pengukuhan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja di NTB.
"Dengan revitalisasi pelatihan vokasi yang terencana dengan baik, NTB optimistis dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.
Kegiatan tersebut diwacanakan akan mengundang berbagai pemangku kepentingan strategis, baik dari instansi pemerintah, akademisi, lembaga pendidikan dan vokasi, hingga perwakilan serikat pekerja dan dunia industri.
Post a Comment