BKKBN NTB Lakukan Pembinaan PKB dan PLKB, Maksimalkan Program Genting
Lombok Timur - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB melakukan pembinaan kepada Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), guna mendukung efektivitas pelaksanaan dan memastikan koodinasi yang optimal di lapangan.
Kegiatan tersebut, digelar di Aula Kantor camat Peringgabaya, Selasa (18/3/2025). Pada kegiatan ini menghadirkan PKB dan PLKB dari empat UPT di Kecamatan Peringgabaya, Wanasaba, Suela dan Aikmel.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional NTB, Drs Lalu Makripuddin mengatakan pembinaan kepada PKB dan PLKB untuk memasifkan pencegahan stunting di wilayahnya. Terlebih Lombok Timur merupakan barometer penurunan stunting di NTB.
"Kita akan berkomitmen untuk menuntaskan Stunting di NTB," katanya
Sehingga, Pemerintah saat ini terus menggencarkan program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting) sebagai upaya menekan angka stunting. Dengan mengajak berbagai pihak, terutama perusahaan swasta, untuk terlibat aktif dalam pendampingan dan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang berisiko stunting.
Perusahaan diharapkan dapat memberikan bantuan nutrisi, edukasi, dan bahkan perbaikan tempat tinggal jika diperlukan.
"Kami mengajak perusahaan-perusahaan untuk menjadi orang tua asuh, agar di lingkungan perusahaan tersebut tidak ada lagi kasus stunting," terang Lalu Makripuddin.
Program ini memiliki batasan waktu, yakni minimal tiga bulan pendampingan. Periode ini dinilai cukup efektif untuk melihat perkembangan anak stunting.
"Tiga bulan adalah waktu yang krusial. Jika intervensi gizi dilakukan secara intensif selama periode tersebut, biasanya akan ada perubahan positif pada berat badan anak," tuturnya.
BKKBN NTB sendiri mentargetkan 38 ribu orang tua asuh. Namun, hingga saat ini baru tercapai 7 ribu orangtua asuh.
Demi mencapai target tersebut, BKKBN juga melibatkan semua pihak. Mulai dari unsur pemerintahan, Lembaga Swadaya Masyarakat, perusahaan swasta, maupun perorangan.
Keterlibatan banyak pihak sebagai orang tua asuh menjadi salah satu kunci keberhasilan penurunan angka stunting di NTB.
"Kami optimis, dengan kerja sama semua pihak, kita bisa menuntaskan masalah stunting di Indonesia dan NTB khususnya," pungkasnya.
Post a Comment