Stafsus Bidang Pertanian Bekerja, Pastikan Harga Jagung Petani Lombok Timur Sesuai HPP
Pemerintah pusat telah menetapkan HPP jagung di tahun 2025 sebesar Rp. 5.500 perkilogram. Hal ini berdasarkan keputusan Kepala Badan Pangan Nasional nomer 18 tahun 2025.
Pembelian jagung dengan nilai HPP Rp. 5.500 perkilogram tentu sangat menguntungkan bagi petani jagung. Karena selama ini petani menjual jagungnya dengan harga beragam antara Rp. 4.300 sampai Rp. 4.600 perkilogram.
Demi memastikan implementasi regulasi tersebut, Staf Khusus Bupati Lombok Timur Bidang Pertanian, H. Badarudin menggelar rapat bersama Kepala Dinas Pertanian, Pimpinan Cabang Bulog Lombok Timur, dan Masyarakat Agribisnis Jagung (MAJ), Kamis (17/4/2025).
H. Badarudin menjelaskan dalam rapat tersebut disepakati beberapa kesepahaman diantaranya, pihak Bulog Lombok Timur bersedia membeli jagung petani sesuai HPP. Namun tentunya jagung tersebut harus memenuhi standar kadar air (KA) maksimal 14%.
"Bulog siap membeli jagung petani dengan HPP Rp. 5.500 perkilo. Dengan syarat KA 14% dan diterima di gudang bulog," jelas Badarudin.
MAJ sebagai wadah berhimpunnya petani jagung juga bersedia menjebatani para petani dengan Bulog agar setiap petani jagung dapat memenuhi standar kualitas pembelian Bulog. Apabila Bulog mengalami kendala gudang penyimpanan, MAJ juga akan membantu Bulog mencari solusi gudang penyimpanan jagung. Terlebih pada bulan April ini, Bulog menargetkan penyerapan jagung petani hingga 14 ribu ton.
"Pak Bupati bersedia mencarikan solusi dengan memanfaatkan gudang milik pemerintah daerah, atau gudang Gapoktan dan KUD yg ada di Lombok Timur," jelasnya.
Namun bagi petani yang mungkin tidak dapat memenuhi standar kualitas pembelian oleh Bulog, ia juga memastikan telah menjalin komunikasi dengan pengusaha jagung di luar NTB. Sehingga jagung yang kadar airnya di atas 14% tetap dapat terserap dengan harga yang bagus.
"Kami bersama MAJ juga sedang berkomunikasi dengan pengusaha jagung luar daerah agar dapat membeli jagung petani Lombok Timur terutama utk pembelian jagung non KA (kadar air beragam,-red) yang dihasilkan oleh petani," pungkasnya.
Post a Comment